Minggu, April 27, 2025
BerandaNasionalTarif Impor 32 Persen AS Picu Resesi Ekonomi Indonesia

Tarif Impor 32 Persen AS Picu Resesi Ekonomi Indonesia

tabloidbongkar. com -Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan kebijakan tarif bea masuk Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32 persen bisa memicu resesi ekonomi pada kuartal IV 2025.

“Bisa picu resesi ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025,” kata Bhima, ketika dihubungi, Kamis (3/4/2025)..

Ia menuturkan dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Bukan hanya akan berdampak pada kuantitas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, namun juga bisa memberikan dampak negatif berkelanjutan terhadap volume ekspor ke negara lain.

Bhima mengatakan dengan tarif resiprokal tersebut, sektor otomotif dan elektronik Indonesia bakal di ujung tanduk. Hal ini karena, konsumen AS menanggung tarif dengan pembelian kendaraan yang lebih mahal yang menyebabkan penjualan kendaraan bermotor turun di AS.

Selain itu disebabkan adanya korelasi ekonomi Indonesia dan AS dengan persentase 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi AS maka ekonomi Indonesia turun 0,08 persen.

“Produsen otomotif Indonesia tidak mau pindah ke pasar domestik, karena spesifikasi kendaraan dengan yang diekspor berbeda. Imbasnya PHK dan turunnya kapasitas produksi seluruh industri otomotif di dalam negeri,” ujarnya.

Kebijakan Bea Masuk Trump

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (2/4) telah mengumumkan kenaikan tarif sedikitnya 10 persen ke banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang-barang yang masuk ke negara tersebut.

Menurut unggahan Gedung Putih di Instagram, Indonesia berada di urutan ke delapan dalam daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.

Sekitar 60 negara akan dikenakan tarif timbal balik sebagian dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS.

Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia bukan negara satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen dan 36 persen .(RJ. tb) 

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments