tabloidbongkar. com -Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan melakukan grand opening pada 18 Agustus mendatang. Untuk menandai came back nya usai direvitalisasi selama lebih dari 1 semester (Januari-Agustus) pada 2022 lalu, TMII rencananya akan menghadirkan pertunjukan dancing fountain di area miniatur kepulauan Indonesia yang juga akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
PT Bhumi Visatanda Indonesia atau PT Bhiva, cucu usaha BUMN holding pariwisata InJourney lewat PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) ditunjuk untuk fokus mengelola TMII. Usai direvitalisasi, TMII mengusung tema baru sebagai destinasi yang inklusif agar bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat.
Direktur Utama PT Bhiva, Claudia Ingkiriwang mengatakan demi mewujudkan destinasi wisata inklusif yang menjangkau semua kalangan masyarakat, tarif masuk TMII pun akan tetap terjangkau bagi seluruh masyarakat, yakni sebesar Rp25 ribu per orang.
Bahkan sampai ada guyonan internal bahwa beli boba lebih mahal dibanding keliling Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar kembali berkunjung ke destinasi wisata yang bersejarah di Indonesia.
“Harga kita tidak boleh naikin. Jadi kita suka bercanda nih ‘beli boba lebih mahal daripada keliling Indonesia’, belum lagi kalau anak sekolah kalau rombongan kita berikan diskon juga, jadi memang ini terjangkau banget,” ujar Claudia di sela Media Tour di TMII, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Claudia menyampaikan saat ini sejumlah fasilitas di TMII seperti mobil listrik keliling, anjungan daerah, hingga wahana lainnya pun dapat dinikmati secara gratis. Sebelum pandemi COVID-19, TMII lazimnya dikunjungi hingga 6 jutaan pengunjung per tahun. Di tahun 2022 lalu meski ada revitalisasi oleh Kementerian PUPR, jumlah pengunjung yang mendatangi TMII mencapai 2 jutaan
“Lebaran Iduladha yang lalu pengunjungnya mencapai 40 ribu,” kata Claudia.
Claudia menambahkan, saat ini TMII sedang bertransformasi menjadi tujuan wisata ruang publik alternatif berbasis kebudayaan yang menyasar captive market warga Jabodetabek. Tidak hanya keluarga yang diharapkan berkunjung di akhir pekan, namun juga generasi Z, milenial dan para komuter juga diharapkan bisa mampir berkunjung di hari-hari biasa.
Revenue stream baru juga terus dikaji, misalnya menerapkan online ticketing di website ataupun kolaborasi dengan beberapa OTA, mengenakan biaya untuk fasilitas mobil keliling pribadi bagi keluarga yang ingin memesan, maupun memperbesar rasio pendapatan dari non-ticketing semisal areal komersial bagi pelaku f&b, merchandise, kios ataupun penyewaan venue untuk wedding, event olah raga dab sebagaianya. Lazimnya memang industri ini meng-generate pendapatan non-ticketing hingga 30%.
“Kadang ada juga yang ingin menyewa mobil keliling untuk satu keluarga agar bisa lebih nyaman dan fast pace itu bisa berbayar. Ini yang sedang kita kaji,” imbuh Claudia.
Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Hetty Herawati mengatakan TMII saat ini memiliki wajah baru, dengan komposisi ruang hijau atau taman mencapai 70% dari total luasan yang mencapai 150 hektare (ha).
“Kalau dulu rasionya 70:30 bangunan dan taman, sekarang sudah 70% itu taman. Zona yang non green itu paling cuma di area parkiran mobil depan, enggak sampai 15 persen,” kata Hetty.
TMII yang diresmikan sejak tahun 1975 beroperasi setiap hari kerja mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Sedangkan pada akhir pekan, TMII buka pukul 05.00 WIB dan tutup pada pukul 17.00 WIB. Khusus hari Senin, Rabu dan Jumat khusus untuk komunitas olah raga dibuka pukul 05.30 WIB. Sementara wahana di dalam TMII dibuka pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.(R.tb)