tabloidbongkar.com – Mendengarkan dengan Aman Ingat Rumus 60:60: Atur volume suara pada headset maksimal 60% dan Istirahat setelah pemakaian maksimal 60 menit Tips melindungi telinga
* Hindari lingkungan bising atau lebih dari 85 dB setara dengan tempat bermain permainan di mall. Bahkan bisa mencapai 96,1 – 100 desibel, dianjurkan 15 menit saja dan tidak boleh terlalu lama. Selebihnya dapat merusak pendengaran.
* Hindari menggunakan headset dari handphone saat pengisian baterai
* Jaga kebersihan telinga, hindari mengorek telinga dengan alat apapun termasuk cotton bud dan sendok pembersih telinga dari besi
* Lakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara rutin 6 bulan sekali ke dokter THT terdekat mulai dari bayi baru lahir
* Pada bayi baru lahir dapat dilakukan pemeriksaan melihat respon pendengaran dengan tes suara yang sederhana atau selama 5–10 menit ada dua metode tes pendengaran bayi yang umum digunakan adalah tes automated auditory brainstem response (AABR) dan tes otoacoustic emissions (OAE)
* Karena pada kondisi gangguan pendengaran bawaan sejak dalam kandungan dan dibawa sejak lahir (tuli kongenital) akibat genetik / infeksi TORCH misalnya, dapat dideteksi sejak bayi baru lahir dan perlu dilakukan koreksi / tatalaksana / operasi segera sebelum anak berusia 3-6 bulan, di atas itu tulis bisa permanen dan tidak dapat disembuhkan kecuali menggunakan alat bantu dengar
* Gejala gangguan pendengaran seperti: Tidak kaget saat mendengar suara berisik dan nyaring, Tidak merespons atau menoleh ke arah sumber suara, terutama jika bayi berusia di bawah 4 bulan, Lambat saat belajar berbicara, Belum bisa menyebutkan satu kata pun meski telah menginjak usia 1 tahun
Yuk bersama jaga kesehatan telinga dan pendengaran dengan rutin melakukan skrining ke dokter per 6 bulan dan sedini mungkin
Ngabila Salama praktisi kesehatan masyarakat.