tabloidbongkar. com -Satuan Polisi pamong Praja (Satpol-PP) Jakarta Timur menerjunkan 260 personel dalam upaya mewujudkan lingkungan aman dan nyaman dari tindak tawuran dan kriminalitas lain di wilayah itu.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian di Jakarta, Jumat, mengatakan akan mengintensifkan pengamanan dari aksi tindak kejahatan hingga tawuran pelajar dan warga.
“Setiap hari kita siapkan personel yang disebar di 10 wilayah kecamatan. Mereka juga dibantu anggota yang masuk kerja setiap harinya,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya meminta kepada pengurus RT dan RW agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Termasuk, orang tua juga harus menjaga anak-anaknya agar tidak keluar rumah pada malam hari.
“Jangan biarkan tindak kejahatan atau bahkan warga atau anak mereka ikut terlibat. Sebab, sanksi tegas akan diberikan pencabutan KJP (Kartu Jakarta Pintar), penghapusan bansos hingga pencabutan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Jadi, mari bersinergi pada pukul 22.00 WIB anak pastikan sudah berada di dalam rumah,” paparnya.
Ia juga mengimbau peningkatan siskamling di wilayah agar dijadikan perhatian guna menjaga lingkungan yang kondusif.
“Kita bersama sama bertanggung jawab atas lingkungan, siskamling penting dalam rangka keamanan dan kenyamanan wilayah,” kata Budhy.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengancam akan mencabut KJP bagi pelajar dan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terlibat aksi tawuran di wilayahnya.
“Kita sudah sepakati, bukan sekedar efek jera saja, hasil dari rakor ini komitmen bersama Forkopimko guna mewujudkan Kota Jakarta Timur yang aman dan nyaman,” kata Wali Kota Jaktim M Anwar saat memimpin Rapat Koordinasi Anti Tawuran di lingkungan Kota Jakarta Timur di Ruang Pola Lantai 2 Blok A Kantor Wali Kota Jaktim, Selasa (16/7).
Menurut dia, tidak hanya kasus tawuran, pelajar atau warga yang terlibat kasus begal dan masalah hukum lainnya yang meresahkan masyarakat juga akan dikenakan sanksi tegas tersebut.
Untuk mengantisipasi tawuran, kata dia, pihaknya akan menyiagakan posko pengamanan di tiap lokasi rawan aksi tawuran.
Pasalnya, dari hasil laporan yang diterimanya, aksi kucing-kucingan dari pelaku tawuran yang membuat anggota polisi kesulitan untuk mengamankan lingkungan.
“Terdapat 182 lokasi sebagai perhatian dari hasil pemetaan di lingkungan. Nantinya kita siagakan para anggota gabungan terdiri TNI-Polri hingga Satpol PP. Jika terjadi tawuran tangkap dan berikan sanksi tegas hingga sesuai penegakan hukum yang berlaku,” tegas Anwar.
Rapat koordinasi anti tawuran itu digelar menyusul maraknya aksi tawuran di Jakarta Timur, seperti di tawuran antar warga di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Jatinegara; tawuran warga Kelurahan Klender dan Kelurahan Cipinang (Pulogadung) di Jalan I Gusti Ngurah Rai yang menyebabkan seorang anggota polisi terluka; serta tawuran remaja di Cipayung dan Ciracas yang menyebabkan satu orang tewas.(DK. tb)