Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengatakan bahwa program ini direncanakan mulai berjalan pada awal Oktober 2025 dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kami akan merencanakan KUR Perumahan, ini merupakan yang pertama kali sepanjang sejarah adanya KUR untuk sektor perumahan, dan peresmian akan dihadiri oleh beliau,” kata Ara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Ara menambahkan, peluncuran program tersebut kemungkinan akan digelar di Jawa dengan dukungan sektor perbankan.
“Kami sudah menyiapkan tempatnya, kemungkinan di Jawa, dan juga akan disiapkan kerja sama dengan perbankan,” ujar Ara.
Nantinya, Ara akan membahas teknis lebih lanjut terkait KUR Perumahan bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, sore ini.
“Nanti jam 5 sore saya akan rapat dengan Menko Perekonomian untuk menyiapkan teknisnya. Kemungkinan program ini akan dijalankan pada awal bulan Oktober,” ucap Ara.
KUR Perumahan ini akan menyasar dua sisi, yakni supply dan demand. Dari sisi supply, fasilitas kredit dapat dimanfaatkan oleh kontraktor, developer, dan toko bangunan dengan bunga yang disubsidi sebesar 5 persen.
Sementara dari sisi demand, fasilitas kredit dapat digunakan untuk homestay dan pelaku UMKM di sektor kuliner maupun fashion, dengan plafon pinjaman hingga Rp500 juta dan bunga sebesar 6 persen.
Secara total, pemerintah menyiapkan KUR Perumahan sebesar Rp130 triliun, dengan rincian Rp117 triliun untuk sisi supply dan Rp13 triliun untuk sisi demand.
“Jadi, kami harapkan dengan program unggulan ini, sektor perumahan akan bergerak dan penyerapan anggarannya juga semakin bermanfaat. (SP. Tb)