tabloidbongkar. com -Desain baru pembatas taman di Stasiun Bogor yang berbentuk runcing dan zigzag viral di media sosial. Bentuk pembatas taman ini kemudian mendapat beragam tanggapan dari pengunjung stasiun.
Pembatas taman ini membentuk zigzag seperti segitiga yang berjajar berwarna abu-abu setebal sekitar 10 centimeter. Taman tersebut juga jadi pembatas antara koridor kedatangan penumpang dan koridor menuju tapping gate keluar stasiun.
Desain baru pembatas taman ini viral di media sosial Twitter @txtdaribogor dan @hostiledesign, dan juga mendapat sejumlah tanggapan dari warganet. Begitu pula dengan pengunjung Stasiun Bogor yang memiliki tanggapan berbeda-beda terkait kondisi pembatas taman berujung runcing.
Salah satu pengunjung Stasiun Bogor, Hukma (25 tahun), setuju dengan desain tersebut. Pasalnya, ia kerap terhalangi dengan orang-orang yang duduk di pembatas taman ketika sedang buru-buru mengejar keberangkatan kereta
Terlebih, kata dia, pada akhir pekan pembatas taman tersebut semakin banyak diduduki oleh pengunjung stasiun yang hendak berlibur. Padahal, penanggung jawab Stasiun Bogor telah menyediakan tempat duduk.
“Biar saja kayak begitu (dibuat runcing), biar orang-orang nggak duduk nongkrong. Jujur itu mengganggu kalau saya lagi ngejar kereta, suka ngehalangin,” kata Hukma Kamis (8/6/2023).
Sementara itu, calon penumpang KRL Commuter Line tujuan Stasiun Sudirman, Eci (28), menilai pembatas taman yang berbentuk runcing cukup berbahaya. Apalagi anak-anak kerap mendekati taman yang memiliki kolam di tengahnya untuk sekadar mengintip ikan yang ada di kolam.
“Untuk desain sejujurnya bahaya nggak sih kalau dibikin runcing-runcing gitu? Secara yang ngedeketin pasti bocah kan, orang dewasa mana ada yang ngedeketin,” ujar dia.
Terpisah, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan, menjelaskan sisi kanan dan kiri taman dengan pembatas berbentuk runcing merupakan jalur kedatangan dan kepulangan penumpang. Menurutnya, Stasiun Bogor merupakan salah satu stasiun tersibuk sehingga area koridor sekitar taman harus lancar dilalui penumpang.
“Saat ini pengguna di Stasiun Bogor di angka 79 ribu per hari, sehingga flow area selasar yang terdapat taman tersebut harus lancar. Tidak ada kerumunan pengguna di tempat tersebut untuk melakukan aktivitas lain kecuali hanya untuk flow pengguna,” kata Leza.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan desain tersebut pasti dibuat dengan tujuan tertentu oleh Stasiun Bogor sendiri. Tak hanya di Stasiun Bogor, menurut Anne di stasiun-stasiun lain juga dilakukan penataan taman.
Lebih lanjut, Anne menegaskan, taman tetap harus dijaga bersama meskipun diberi pagar pembatas atau tidak. Apalagi perubahan taman-taman banyak dilakukan di stasiun-stasiun kereta, tidak hanya di Stasiun Bogor.
“Sesuai dengan kebutuhan stasiunnya juga agar tanamannya bisa terjaga dengan baik, tidak terinjak atau tidak terganggu oleh lainnya. Misalkan di stasiun banyak kucing juga, dan yang pasti itu kan bagian keindahan juga ya yang sewaktu-waktu juga bisa diubah,” kata Anne Rabu (7/6/2023).(R.tb)