Namun, ia menyebut dukungan yang diterimanya sejauh ini belum memenuhi ambang syarat pencalonan. Jokowi menyampaikan, dirinya masih menunggu perkembangan dukungan dari tingkat daerah.
“Memang sudah ada dukungan dari beberapa DPW dan DPC, satu dua sudah menyampaikan. Tapi belum cukup. Saya sendiri belum benar-benar turun ke bawah untuk mengecek langsung,” ujar Jokowi di Solo seperti Sabtu (14/6/2025).
Menurutnya, sistem pemilihan ketua umum PSI dilakukan secara digital melalui e-voting, sehingga dukungan dari tingkat bawah menjadi sangat krusial.
Dia menilai mekanisme ini membuat perhitungan suara akan dilakukan secara ketat dan transparan.
“Sistemnya voting online, jadi dukungan dari bawah harus betul-betul kuat. Tidak bisa hanya mengandalkan wacana di permukaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan dukungan saja tidak cukup. Ada sejumlah persyaratan administratif dan struktur organisasi yang harus dipenuhi untuk bisa mendaftarkan diri secara resmi.
“Masih harus memenuhi syarat pencalonan. Dukungan dari DPW dan DPC tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu penting, dan saat ini masih belum semuanya terpenuhi,” jelasnya
Sebelumnya, nama Jokowi juga dikaitkan dengan bursa caketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meski begitu, Jokowi mengaku tak ingin bergabung dengan partai berlambang kabah tersebut.
“Ndak lah. Di PPP itu banyak tokoh bagus yang lebih layak jadi ketua umum (ketum). Mereka punya kapasitas dan kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo Sabtu (7/6/2025).
Jokowi menyatakan dirinya lebih nyaman bersama PSI, walaupun secara resmi ia belum dicalonkan sebagai ketua umum partai tersebut.
“Saya di PSI saja lah. Tapi ya, di PSI juga saya belum dicalonkan,” katanya sambil tertawa.(JA. Tb)