tabloidbongkar. com -Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut bahwa persoalan sampah di Jakarta tidak lagi menjadi beban, melainkan primadona karena banyak pengusaha yang ingin membeli sampah di Jakarta untuk diolah ulang.
“Ini (sampah) menjadi primadona, tidak lagi menjadi beban. Kenapa saya bilang menjadi primadona? Karena dalam waktu dekat ini semua orang berebut sampah,” kata Pramono, Selasa (3/6/2025).
Ia mengungkapkan bahwa ada incinerator atau alat yang digunakan untuk membakar sampah maupun limbah padat sebuah teknologi baru yang ditemukan di Eropa dan Cina. Menurutnya, di Cina terdapat 52 insinerator baru sehingga mereka membutuhkan sampah.
“Di Jakarta ini sampah setiap hari 7.500 ton, setiap hari. Dan untuk itu, maka tamu saya paling banyak sekarang ini adalah pengusaha sampah. Mereka ingin memanfaatkan sampah ini untuk incinerator,” ujar Pramono.
Ia mengatakan bahwa saat ini penghentian menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang akan dibuat oleh pemerintah pusat untuk masalah sampah tersebut.
Selain itu, penanganan sampah di Jakarta masih bergantung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Sementara itu, Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara masih dalam proses perbaikan, karena bau yang ditimbulkan dari proses komisioning.
“Karena ketika komisioning (verifikasi) kami sendiri teledor. Padahal sudah disaratkan komisioning itu feedernya atau bahan yang dimasukkan itu, maksimal sampahnya dua hari. Ini sampahnya sudah sampah satu bulan, sehingga kemudian menimbulkan bakteri, bau dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, permasalahan sampah saat ini berbeda dengan masalah banjir. Ia menekankan bahwa masalah sampah tidak lagi menjadi isu yang menakutkan.
“Setiap minggu saya punya tamu (untuk urusan sampah) bahkan bisa dua, tiga kelompok. Termasuk yang dari Cina, dari Jerman, dari Itali, dari Singapura. Mereka berburu tentang sampah. Sehingga sampah tidak lagi menjadi sesuatu yang momok,” katanya.(SP. tb)