tabloidbongkar. com -Dinas Perhubungan (Dishub ) DKI Jakarta masih mengkaji secara komprehensif rencana pelaksanaan car free night (CFN). Padahal Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana uji coba pada beberapa waktu lalu namun gagal terlaksana.
Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo menyebut, pihaknya masih melakukan benchmarking atau studi banding terhadap kota-kota besar dunia. Hal itu dilakukan untuk memastikan program ini tidak mengganggu aktivitas ekonomi yang sudah berjalan di lokasi-lokasi yang ditargetkan.
“Saat ini kami terus melakukan kajian agar lokasi CFN nantinya memenuhi aspek keberlanjutan dan tidak mengganggu aktivitas lain yang sudah ada di sana,” ujar Syafrin , Kamis, 10 Juli 2025
Dalam kajian tersebut, Dishub mengadopsi praktik dari berbagai kota, seperti Hong Kong, Singapura, hingga Tokyo.
Menurut Syafrin, kegiatan CFN atau night market di Hong Kong tidak dilakukan di jalan utama. Kegiatan itu dilakukan di jalan paralel yang justru membutuhkan peningkatan aktivitas ekonomi.
“Di Hong Kong ada yang namanya Road Temple yang paralel dengan Nathan Road. Jalan utama yang sudah tinggi aktivitas ekonominya tidak diganggu lagi,” ungkap dia.
Model serupa juga ditemukan di Singapura. Sedangkan di Jepang, penerapan lebih bersifat musiman, seperti di kawasan Ginza yang menjadi area khusus pejalan kaki pada musim semi yang biasanya dimulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.
Ia menegaskan, pendekatan global ini penting agar penerapan CFN di Jakarta tidak asal-asalan dan mampu menjadi ruang baru bagi warga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi malam hari.
“Kami harapkan, hasil kajian ini bisa memberikan rumusan yang optimal untuk implementasi Car Free Night di Jakarta,” katanya.
Dishub belum memastikan kapan program ini akan mulai diberlakukan. Namun, Syafrin memastikan bahwa kajian akan terus dimatangkan sebelum diimplementasikan. (RJ. Tb)