Layanan bus ini direncanakan khusus untuk karyawan yang bekerja di sekitar wilayah bandara tersebut.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, layanan operasional bus Transjakarta ke Bandara Soetta saat ini tengah masuk dalam tahap kajian, baik dari sisi tarif maupun jumlah armada yang akan dikerahkan.
“Tarif nya saat ini tengah dikaji, begitu pun dengan bus yang disediakan, idealnya yang mana yang akan memberikan layanan,” ujar Syafrin di Balai Kota Jakarta, dikutip Selasa (6/6/2023).
Layanan bus ini nantinya tidak akan beroperasi selama 24 jam, tetapi disesuaikan dengan jam kerja karyawan.
“Jadi sesuai dengan shift karyawan di Bandara Soetta. Misalnya shift 1 jam 8 pagi, kemudian di pertengahan jam akan ada off, dan kembali beroperasi pada sif 2, misal jam 4 sore,” jelasnya.
Syafrin berharap, usai diresmikan nantinya, layanan busTransjakarta ke Bandara Soetta tidak akan bersinggungan dengan layanan reguler yang sudah ada di kawasan tersebut.
Berdasarkan catatan, PT Angkasa Pura II atau AP II mengusulkan TransJakarta melayani rute ke Bandara Soekarno Hatta pada jam tertentu.
Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan bus Transjakarta diusulkan untuk dapat melayani rute dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta di jam tertentu di pagi hari dan sore hari untuk melayani mobilitas karyawan.
“Misalnya bisa di pagi hari pada pukul 06.00 – 09.00 WIB dan sore hari pada pukul 18.00 – 21.00 WIB sebagai moda transportasi untuk berangkat dan pulang kerja bagi pekerja di bandara,” jelasnya.
Dia menambahkan jumlah pekerja di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 40.000 – 50.000 orang di berbagai instansi seperti AP II, lalu maskapai, ground handling, instansi pemerintahan, tenant komersial dan sebagainya. Setiap harinya para pekerja ini bermobilitas dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.
Menurutnya, apabila ada bus Transjakarta, maka dapat memberikan lebih banyak pilihan moda transportasi bagi pekerja (R.tb)
