Kamis, Januari 16, 2025
BerandaKesehatanDinkes DKI Jakarta Telusuri Temuan Kontak Erat Kasus varian BF7

Dinkes DKI Jakarta Telusuri Temuan Kontak Erat Kasus varian BF7

tabloidbongkar. com-Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan Penelusuran  kontak erat dari lima temuan kasus Varian BF7,dan terus di lakukan pemeriksaan untuk  deteksi dini .

“Selanjutnya upaya yang dilakukan mengencangkan ‘surveilans whole genome sequencing’ pada kasus positif,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama melalui pesan tertulisnya, di Jakarta, jum’at.

Adapun varian omicron BF.7 merupakan turunan dari varian Omicron BA.5.

Kementerian Kesehatan menjelaskan, “whole genome sequencing” (WGS) merupakan metode pemeriksaan yang digunakan untuk melihat karakteristik virus secara genetik.

Seluruh genom atau paling tidak seluruh atau sebagian gen-S harus disekuensing untuk identifikasi varian spesifik.

Metode dari Kemenkes sendiri itu membutuhkan sumber daya tinggi yang baik dari segi alat maupun dari  teknologi

Sumber daya manusia juga  membutuhkan waktu pemeriksaan yang lama sekitar empat hingga tujuh tergantung protokol yang digunakan.

Adapun pemeriksaan WGS di Jakarta dilakukan di Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

“Dengan surveilans WGS kami dapat memprediksi kemungkinan dominansi untuk estimasi puncak kasus dan penurunan kasus,” katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan (3T) untuk mempercepat penanganan penyebaran varian baru COVID-19.

Masyarakat juga diimbau tidak panik namun tetap menerapkan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi COVID-19.

“Apapun variannya tidak perlu panik, semua akan terkendali dengan mempertahankan cakupan vaksinasi ‘booster‘ yang tinggi untuk mempertahankan tingginya imunitas penduduk,” katanya.

Kementerian Kesehatan mencatat hingga Kamis (29/12) total ada 15 temuan kasus BF.7 di Indonesia yang lima kasus di antaranya ditemukan di Jakarta.

Lima kasus BF.7 di Jakarta itu yakni tiga orang laki-laki dan dua perempuan dengan rentang usia 30-50 tahun dan ada berusia lansia 60-63 tahun yang sebelumnya positif pada periode tes usap PCR 20 Oktober-12 November 2022.

Semua temuan kasus itu bergejala ringan yang didominasi demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ada yang anosmia atau sulit mencium bau dan ada yang mengeluhkan nyeri perut, mual dan muntah.

“Tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri atau luar kota. Isolasi mandiri di rumah dan semua sudah dinyatakan sembuh setelah 10 hari isolasi,” ucap Ngabila. (AT)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments