Pramono menyebutkan budaya menjadi penanda kekhasan Jakarta sekaligus daya tarik dalam memperkenalkan wajah Indonesia kepada dunia.
“Semangat berkolaborasi gotong-royong toleransi inklusivitas menjadi nilai hidup yang membentuk karakter serta modal bagi Jakarta untuk terus tumbuh dan berkembang menuju kota global yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai wujud komitmen tersebut, Pramono juga mencanangkan berbagai inisiatif sebagai bagian dari pelestarian budaya, yakni menghidupkan kembali kawasan Blok M.
“Melalui program Blok M rasa Jakarta Citra ASEAN guna mendorong revitalisasi dan rebranding Terminal Blok M sebagai ruang yang memadukan fungsi hiburan budaya dan kolaboratif kreatif,” tuturnya.
Pramono juga menginisiasi rangkaian “road to Jakarta 500” dengan mengaktifkan kembali ruang sejarah seperti kota tua sebagai panggung ekspresi budaya.
“Melaksanakan program Betawi bangkit Jakarta berbudaya untuk meningkatkan pariwisata melalui promosi dan mengembangkan ekosistem budaya Betawi, peluncuran Jakarta ‘tourist pass’ penonjolan tema serta ikon Betawi di berbagai sudut Jakarta,” ujarnya.
Rangkaian acara HUT Ke-498 Kota Jakarta diawali dengan upacara bendera di Silang Monas Sisi Barat pada pukul 07.30 pagi. Kemudian Rapat Paripurna DPRD pada pukul 10.00 WIB.
Selanjutnya pada sore hari pukul 16.00 ada jamuan dan resepsi yang juga mengundang para duta besar negara sahabat.
Malam puncak HUT ditutup dengan sajian hiburan istimewa di Lapangan Banteng yang dimeriahkan oleh sejumlah artis ternama seperti Wali, JKT 48, Andien, Diskaria, Sandy Sandhoro dan masih banyak lainnya.
Panggung hiburan juga diselenggarakan di Kawasan Kota Tua dan beberapa lokasi lainnya.(SP. Tb)