tabloidbongkar. com -Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta meningkatkan pengawasan terhadap distribusi produk latiao, camilan impor asal Tiongkok yang mengandung bakteri berbahaya di wilayah Jakarta. Pengawasan ini termasuk pemeriksaan di sekitar sekolah-sekolah untuk mencegah potensi keracunan.
Kepala BBPOM DKI Jakarta, Sofiani Chandrawati Anwar, mengatakan pihaknya telah melakukan inspeksi pada delapan importir dan memastikan produk latiao berbagai merek, telah ditarik dari peredaran. “Meski di Jakarta belum ada laporan keracunan, kami tetap menginspeksi toko-toko di sekitar sekolah dan minimarket yang menjual makanan impor,” ujar Sofiani, Rabu (6/11/2024).
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi menarik produk latiao dari pasaran setelah ditemukan mengandung bakteri Bacillus cereus yang memicu keracunan di beberapa daerah, termasuk Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, empat jenis produk latiao terbukti positif mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan gejala keracunan seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Keempat produk tersebut adalah Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao. Saat ini, terdapat 73 jenis produk latiao yang terdaftar di BPOM.
BBPOM mengimbau masyarakat Jakarta untuk sementara waktu menghindari konsumsi produk latiao guna mencegah potensi keracunan. Sofiani menjelaskan bahwa bakteri Bacillus cereus dapat tumbuh akibat kondisi produk yang lembap, yang mempermudah perkembangbiakannya.
“Gejala yang dialami korban antara lain mual, muntah, dan pusing. Ini adalah tanda-tanda khas keracunan yang disebabkan oleh bakteri tersebut,” kata dia menambahkan.
BBPOM DKI Jakarta juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika masih menemukan produk latiao yang beredar di pasaran.(SP. tb)