Pendidikan
Organisasi
Suami Ellisa Sumarlin, SE ini memiliki segudang pengalaman organisasi sejak remaja. Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Tahun 1987-1988, saat masih SMA dia menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar.
Saat kuliah, dia memegang amanah sebagai Bendahara Senat Mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) tahun 1992-1993.
Selanjutnya, Ariza pada tahun 1992-1995 dipercaya menjadi Ketua Ikatan Alumni SMA Islam Al-Azhar. Pada tahun 1994-1995, Ariza didapuk menjadi Komandan Batalyon 15 Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta. Di luar lingkup kampus, Ariza didaulat menjadi Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi DKI Jakarta tahun 1997-2002.
Di KNPI, pria berdarah Banjar ini pernah tercatat sebagai Ketua DPP KNPI 1999-2005. Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsuddin (Anggota DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI.
Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua melawan Idrus Marham, Mantan Sekjen Golkar.
Selain KNPI, Ariza banyak berkecimpung di organisasi lain. Dia pernah menjadi Bendahara Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) tahun 2000-2003, Ketua DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP) dan Ketua DPP GEMA MKGR (2001-2006). Pada tahun 2004-2009 Ariza mendirikan Forum Pemuda Kalimantan sekaligus menjadi pembinanya.
Ayah dari Aisha Safa Putri Callista, Aqila Khiaranisa, dan Athila Hannadhira menjadi Komandan Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia periode tahun 2006-2016, Aktif sebagai Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sejak 2006 hingga sekarang, menjabat Ketua DPP Trilogi Pembangunan (2008 – 2011), Wakil Kepala Humas PB Persatuan Bulutangkis Indonesia (PB. PBSI) 2008 – 2013.
Sejak tahun 2009 hingga 2014, Ariza dipercaya menjadi Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), Ketua Komtap Organisasi KADIN Indonesia (2010-2015), menjabat Sekretaris Jenderal DPN Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) periode 2011–2021, Ketua DPN HKTI 2015-2020, Wakil Sekretaris Jenderal MPP Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) periode 2016-2021, dan menjadi Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) periode 2017 – 2022.
Di sela kesibukannya sebagai aktivis, Ariza juga menggeluti dunia bisnis. Latar belakang keilmuannya sebagai insinyur dikembangkannya dalam dunia bisnis. Direktur Utama PT. Gala Ariatama tersebut saat ini juga tercatat pernah menjadi pengurus BPD HIPMI Jaya 2001-2003.
Karier
Hobi dan Karakter
Tidak seperti orang-orang pada umumnya, Ariza memiliki hobi yang cukup unik, yaitu mengurus orang. Dalam artian, dia selalu ingin membantu dan melayani masyarakat. Hal ini tak lepas dari karakter dia yang dikenal sebagai pekerja keras.
Dalam bekerja, Ariza memiliki prinsip “fight till the end”, berusaha sampai berhasil. Untuk mewujudkan program dan impiannya dalam bekerja, dia akan berusaha dengan segala cara dalam arti yang positif, bukan menghalalkan segala cara. Segala cara versi Ariza adalah segala cara yang mungkin bisa ditempuh, baik dengan bicara, dengan lobi, dan lain-lain.
Prinsip inilah yang mengantarkannya menjadi Wakil Guburnur DKI Jakarta seperti saat ini, juga saat dia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dalam Pileg 2014. Saat itu, sebenarnya kondisi logistik Ariza tidak memungkinkan untuk menjadi seorang anggota DPR RI. Namun, atas kehendak Allah swt. dan prinsip yang dipegang teguh olehnya itu, dia berhasil melenggang ke Senayan.
Karekter unik lainnya dari lelaki yang juga akrab disebut Bang Ariza adalah karakternya yang “tidak enakan” dan otentik. Dia tidak suka melakukan segala sesuatu yang artifisial atau dibuat-buat, baik dalam tindakan, ucapan, maupun sifat dan sikap. Ariza adalah tipe orang yang apa adanya dan sangat otentik. Lebih dari itu, semua yang dia ucapkan dan lakukan dilandasi dengan niat baik, bukan untuk membuat gimmick dan lain-lain.
Ariza juga dikenal mudah bergaul, supel, dan enjoy dengan semua orang. Dia tidak memilik-milih orang dalam bergaul, dan tidak tebang pilih dalam memberi kepercayaan kepada orang. Baginya, baik orang baru maupun orang lama sama saja, asalkan memiliki kualitas dan integritas. Dia akan memberi kepercayaan kepada orang yang memiliki kualitas dan integritas, meskipun itu orang baru baginya.
Perjalanan dengan Gerindra
Gerindra adalah partai politik pertama Ahmad Riza Patria. Keberhasilan Ahmad Riza Patria menjadi Wakil Gubernur merupakan hasil dari investasi politik yang ditanam sejak lama, yaitu sejak dia menjadi aktivis mahasiswa.
Di Gerindra, Ariza dikenal sebagai orang yang bisa merangkul semua pihak, baik di luar maupun di dalam partainya. Ariza berjejaring dengan partai-partai dan organisasi lain, serta bergaul dengan siapa saja. Mulai golongan agamis sampai nasionalis, mulai golongan tak punya sampai golongan berada.
Dalam hubungan dengan partai-partai lain, Ariza mengambil peran sebagai jembatan penghubung yang bekerja di balik layar. Dia tetap bekerja menjalankan peran itu meskipun yang mengeksekusi ke depan bukan dia.(Red. tb)