tabloidbongkar. com -Sebanyak lima ribu santri dari berbagai wilayah di Kabupaten Pati Jawa Tengah, siap bergabung mengikuti aksi demo menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Koordinator aksi telah melayangkan surat pemberitahuan ke Polresta Pati untuk pelaksanaan aksi yang dijadwalkan pada 13 Agustus mendatang.
Koordinator aksi, Sahal Mahfudh, menyatakan surat pemberitahuan aksi telah dikirimkan kepada Polresta Pati Aksi rencananya akan digelar pada Rabu, 13 Agustus mendatang.
“Santri yang ikut nanti adalah perwakilan dari seluruh wilayah di Pati. Mulai dari Pati Barat, Timur, Utara, dan Selatan. Semuanya alumni pesantren yang masih aktif di kegiatan TPQ dan Madin,” kata Sahal di Pati, Kamis, 7 Agustus 2025.
Selain menolak kenaikan pajak, para santri juga menyuarakan penolakan terhadap kebijakan sekolah lima hari. Mereka menilai kebijakan tersebut mengganggu kegiatan TPQ dan Madrasah Diniyah yang umumnya digelar di sore hari. Aksi ini menjadi bentuk kekhawatiran kalangan pesantren terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat bawah dan pendidikan keagamaan nonformal.
Donasi untuk persiapan demontrasi besar-besaran untuk menjawab tantangan Bupati Pati Sudewo terus mengalir. Bahkan dukungan aksi direncanakan pada Rabu, 13 Agustus mendatang juga datang dari berbagai daerah dengan mengirimkan logistik yang ditumpuk semakin menggunung di depan Kantor Bupati Pati.
Tumpukan kardus logistik yang didominasi air mineral terlihat di depan Kantor Bupati Pati. Jumlahnya semakin meningkat mencapai ribuan dos ditumpuk hingga ketinggian mencapai 2 meter memanjang dari ujung Barat-Timur menutup pagar kantor bupati.
Donasi logistik tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap aksi demonstrasi terkait tantangan Bupati Pati Sudewo yang tidak gentar menghadapi 50 ribu pengunjuk rasa setelah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. (JA. Tb)